Tantangan Kartini Milenial Menyongsong Bonus Demografi

Setiap bulan April kita selalu memperingati hari Kartini, karena bulan ini merupakan hari kelahiran salah satu pahlawan wanita Indonesia dalam mengubah nasibnya sehingga kita semua perempuan Indonesia bisa berperan aktif dalam mengisi pembangunan bangsa ini. Kita patut berbangga dan berterima kasih kepada Kartini yang telah berjasa mendobrak tatanan feodal bagi perempuan di jamannya dan tidak kalah pentingnya Kartini memilih mengorbankan dirinya untuk dipersunting seorang Bupati Rembang dan dijadikan selir agar Kartini mendapatkan kesempatan  agar bisa membangun sebuah sekolah khusus untuk anak-anak perempuan. Sebagai seorang istri bupati tentunya mempunyai kekuasaan diwilayahnya, moment ini dimanfaatkan Kartini untuk dapat mengumpulkan anak-anak perempuan di wilayahnya untuk diajari membaca dan menulis agar bisa mendapatkan informasi guna mendapatkan keberanian untuk mengubah keadaan dirinya dan sekelilingnya yang pada akhirnya apa yang menjadi cita-cita Kartini terwujud dengan keadaan “Habis Gelap terbitlah Terang” seperti yang diharapkan dalam bukunya tersebut.

Berkat jasa R.A Kartini inilah, maka saat ini lahirlah Kartini-Kartini milenial atau perempuan muda yang  hidup di jaman dengan penggunaan teknologi yang pesat. Dimanapun informasi berada di dunia ini  akan selalu mudah  diakses, kapanpun dan oleh siapapun itu, sehingga informasi tidak akan ketinggalan. Dengan pesatnya teknologi yang ada saat ini juga memberikan dampak positif dan negatif bagi Kartini-Kartini muda dalam mengarungi kehidupannya. Harapan kita semua Kartini muda saat ini dapat memanfaatkan teknologi yang ada dan dapat meminimalkan dampak negatifnya.

Perlu diketahui bahwa pada tahun 2045 nanti, Bangsa Indonesia akan memperoleh bonus demografi dikarenakan jumlah penduduk muda akan lebih banyak dibandingkan dengan penduduk berusia tua. Selain itu jumlah penduduk perempuan akan lebih banyak dibandingan dengan jumlah penduduk laki-laki. Otomatis Jumlah Kartini-kartini muda akan lebih banyak. Perolehan bonus demografi tersebut tidak bisa serta merta hanya dengan mengikuti berjalannya waktu saja akan tetapi harus diupayakan oleh semua warga Indonesia dan harus ada syarat-syarat yang dipenuhi pula. Bangsa Indonesia akan mendapatkan bonus demografi manakala penduduk muda yang berjumlah besar tersebut dalam kondisi sehat secara fisik, mental dan sosial,  karakter yang dimiliki masyarakatnya sesuai dimensi profil pelajar pancasila yang mengarah pada tujuan pendidikan nasional dan merupakan pembelajar sepanjang hayat sehingga mempunyai kekuatan untuk bersaing secara global atau internasional.

Dalam rangka menyongsong bonus demografi di Indonesia tersebut ada beberapa usaha yang perlu dipersiapkan oleh Kartini-Kartini muda milenial saat ini, meliputi :

  1. Menyiapkan kesehatan generasi milenial, proses penyiapan kesehatan seseorang harus sudah dimulai dari kesehatan calon ibu itu sendiri dengan asupan gizi yang baik dengan gaya hidup yang baik pula sehingga terhindar dari narkotika, seks bebas, HIV AIDS sehingga kartini muda akan sehat secara fisik, mental dan sosial dan akhirnya nanti dapat menghasilkan geneerasi yang sehat pula.
  2. Mengembangkan Potensi Diri sesuai dengan bakat dan minat, hal ini mencakup kemampuan diri untuk sanggup bersaing dengan dunia global / internasional. Menjadi pembelajar sepanjang hayat akan memberikan motivasi kepada generasi muda untuk selalu belajar dimanapun berada dan kapanpun serta tidak akan berhenti untuk selalu meningkatkan kemampuan dirinya. Sumber belajar dapat diperoleh dari mana saja tanpa harus menekankan pada pendidikan formal saja. Pendidikan non formal juga bisa menjadi tempat untuk meningkatkan ketrampilan diri seseorang sehingga bisa menghasilkan generasi-generasi yang inovatif dan kreatif serta bernalar kritis.
  3. Selalu mendekatkan diri Kepada Allah SWT, maksud dari pernyataan ini adalah sebagai seorang manusia mempunyai kewajiban untuk berusaha melaksanakan aktifitas yang diinginkan tentunya yang baik setelah itu tidak lupa untuk pasrah terhadap apa yang menjadi ketetapan dari Allah SWT atau tawakal sehingga kita semua tidak akan lupa pada diri kita sebagai makhluk Allah. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya kita untuk meminimalkan stress yang banyak terjadi pada generasi muda.

Semoga dengan ketiga hal tersebut di atas, Kartini-kartini milenial dapat menyiapkan generasi muda dalam menyongsong bonus demografi, Amin.

 

 

Penulis

Ratna Dhianawati, S.Pd.,M.Pd

Guru IPS SMP N 1 Salatiga

GALLERY

Humas SMP Negeri 1 Salatiga

-